Jumat, 26 Juni 2015

DERET BERKALA DAN PERAMALAN

DERET BERKALA PENJUALAN BERAS DARI JANUARI - MEI 2015 DAN PERAMALAN PENJUALAN BERAS JUNI - DESEMBER 2015

Hanna Qurrotul Aini (1306057)
Jurnal Statistika Dan Probabilitas
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jln. Mayos Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia

Email :
Hannanat3@gmail.com

ABSTRAK
Deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus bersifat kronologis, artinya data harus memiliki periode waktu yang berurutan.
Beras merupakan makanan pokok orang indonesia dan kebutuhan beras setiap harinya terus meningkat. Mekipun indonesia pernah meraih swasembada beras namun saat ini indonesia telah melakukan import beras akibat tingginya permintaan. Untuk membuktikannya kita dapat meramalkan dengan menggunakan deret berkala.
Dari deret berkala tersebut dapat digunakan untuk meramalkan jumlah penjualan beras untuk 7 bulan yang akan datang dengan menggunakan komponen trend linear, trend kuadratis dan trend eksponensial. Berdasarkan hasil pengamatan ketiga trend tersebut, dapat disimpulkan bahwa trend kuadratis adalah trend terbaik untuk meramalkan kejadian dimasa yang akan datang karena error yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan trend yang lainnya yaitu 17,26. Sehingga dapat diperoleh jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015 sekitar juni : 49 ton, juli : 58 ton, agustus : 70 ton, september : 84 ton, oktober : 101 ton, november : 121 ton dan desember : 143 ton.
Kata Kunci – Deret berkala, Penduduk, Trend, Linear, Kuadratis, Eksponensial

BAB I PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus bersifat kronologis, artinya data harus memiliki periode waktu yang berurutan.
Deret berkala yaitu peramalan yang didasarkan pada data kuantitatif pada masa lalu dimana hasil ramalan yang dibuat tergantung dengan metode yang digunakan. Apabila metode yang digunakan berbeda, maka hasil ramalan akan berbeda pula. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai perbedaan atau penyimpangan sekecil mungkin antara ramalan dengan data yang sebenarnya.
Yang akan dibahas kali ini adalah mengenai data penjualan beras dari januari - mei 2015 dan peramalan penjualan beras juni - desember 2015. Mengapa ini menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas karena salah satu hal yang perlu di perhatikan oleh pemerintah adalah kerena Beras merupakan makanan pokok orang indonesia dan semakin maraknya peredaran baras palsu yang membuat omset penjualan beras terpengaruh.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulis dalam pengamatan tersebut, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara mencari data harga beras di indonesia dalam trend linear?
2.      Bagaimana mencari data harga beras di indonesia dalam trend kuadrat?
3.      Bagaimana mencari data harga beras di indonesia dalam trend eksponen?
4.      Bagaimana memilih trend terbaik yang sesuai dengan harapan?


1.3  Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk mengetahui:
1.      Data harga beras di indonesia dalam trend linear
2.      Data harga beras di indonesia dalam trend kuadrat
3.      Data harga beras di indonesia dalam trend eksponen
4.      Memilih trend terbaik yang sesuai dengan harapan


BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN DERET BERKALA
Deret berkala merupakan kumpulan-kumpulan data berdasarkan hasil ramalan yang disusun atas pola hubungan antara variabel yang dicari dengan variabel waktu yang mempengaruhinya. Peramalan masa depan tersebut dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel. Manfaat data berkala adalah mengetahui kondisi masa mendatang. Peramalan kondisi mendatang bermanfaat untuk perencanaan produksi, pemasaran, keuangan dan bidang lainnya. Syarat suatu peramalan kuantitatif harus bisa memenuhi tiga kondisi yaitu tersedia informasi masa lalu, informasi dapat dikuantitatifkan ke dalam bentuk data numerik serta dapat diasumsikan bahwa pola masa lalu akan berlanjut pada masa yang akan datang.
2.2 KOMPONEN – KOMPONEN DERET BERKALA
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) pola pokok. Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat komponen deret berkala itu adalah:
1.    Trend (T)
Trend (atau trend sekuler) adalah gerakan berjangka panjang yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan dan penurunan secara keseluruhan.
2.     Seasonal (S)
Komponen seasonal atau musiman juga merupakan fluktuasi periodik, tetapi periode waktunya sangat singkat yaitu satu tahun atau kurang.
3.     Cyclical (C)
Komponen siklikal adalah fluktuasi pada time series yang berulang sepanjang waktu, dengan periode lebih dari satu tahun antara satu puncak (peak) ke puncak berikutnya.
4.    Irregular (I)
Komponen ini memperlihatkan fluktuasi yang random atau “noise” sebagai akibat adanya suatu perubahan yang mendadak. Variasi random ini dapat menyulitkan kita dalam mengidentifikasi efek dari komponen yang lain (trend, siklus, dan musim).

2.3 TREND (T) ATAU TREND SEKULER
Perkembangan suatu kejadian, gejala atau variabel yang mengikuti “gerakan trend sekuler” dapat disajikan dalam bentuk : Persamaan trend, baik persamaan linear maupun persamaan non linear dan gambar/grafik yang dikenal dengan garis/kurva trend, baik garis lurus maupun lengkung.
1.      Trend Linear
Penentuan persamaan dan garis “trend linear” dapat dilakukan dengan metode-metode berikut :
a.       Metoda tangan bebas (freehand method)
b.      Metoda setengah rata-rata (semi average method)
c.       Metoda matematis
d.      Metoda kuadrat terkecil (least square method)

Sering kali data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot mendekati garis lurus. Deret waktu seperti inilah yang termasuk dalam trend linier.  Persamaan trend linier adalah sebagai berikut: Y’ = a + bx, dengan ketentuan a, b sebagai berikut :
Keterangan :

Y’ = data berkala / taksiran nilai trend
Y = nilai variabel Y pada suatu waktu  tertentu
a  = perpotongan antara garis trend dengan sumbu  tegak (Y)
b  = kemiringan (slope) garis trend
x  = periode waktu deret berkala
n = banyaknya variabel Y pada suatu waktu  tertentu
1.      Trend Kuadratis
Untuk jangka waktu pendek, kemungkinan trend tidak bersifat linear. Metode kuadratis adalah contoh metode nonlinear.
Persamaan untuk trend kuadratik adalah: Y’ =  a + bx + cx2, dengan ketentuan a, b, c sebagai berikut :

1.      Trend Eksponensial
Untuk mengukur sebuah deret waktu yang mengalami kenaikan atau penurunan yang cepat maka digunakan metode trend eksponensial. Persamaan eksponensial dinyatakan dalam bentuk variabel waktu (X) dinyatakan sebagai pangkat. Untuk mencari nilai a, dan b dari data Y dan X, digunakan rumus sebagai berikut: Y’ = abx
Tetapi dalam melakukan perhitungannya, persamaan di atas dapat diubah dalam bentuk semi log sehingga memudahkan untuk mencari nilai a dan b.

2.4 MENENTUKAN TREND TERBAIK
Untuk membuat suatu keputusan yang akan dilakukan di masa yang akan datang berdasarkan deret waktu diperlukan suatu metode peramalan yang paling baik sehingga memiliki nilai kesalahan yang cenderung kecil. Terdapat beberapa cara untuk menentukan metode peramalan mana yang akan dipilih sebagai metode peramalan yang paling baik. Antara lain mean square error (MSE), mean absolute error (MAE) dan mean absolute percentage error (MAPE). Berikut adalah formula untuk MSE, MAE dan MAPE:
BAB III KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Adapun kerangka kerja konseptual yang dilakukan untuk pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1.      Menentukan topik yang akan dilakukan didalam menentukan peramalan
2.      Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan topik tersebut
3.      Menentukan kapan waktu yang akan diramalkan
4.      Menentukan komponen deret berkala yang digunakan dalam melakukan pengamatan tersebut yaitu dengan menggunakan trend linear, trend kuadratis dan trend eksponensial
5.      Memilih trend terbaik sebagai tolak ukur untuk memperoleh hasil peramalan yang diinginkan dimana trend terbaik adalah trend yang jumlah errornya lebih sedikit dibandingkan dengan trend yang lainnya.


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1  Data harga beras di indonesia januari 2014 - januari 2015
Cara pengambilan data yang dilakukan untuk menentukan trend linear, trend kuadratis dan trend eksponensial adalah dengan mengambil informasi dari situs litbang kompas/IWN yang disarikan dari departemen perdagangan. Adapun data harga beras di indonesia dari januari – desember 2014  adalah sebagai berikut :

4.1 Tabel Data penjualan beras januari – mei  2015
BULAN
JUMLAH (TON)
PERSENTASE
JANUARI
40
20%
FEBRUARI
41
21%
MARET
35
18%
APRIL
37
19%
MEI
43
22%
JUMLAH
196
100%

Dengan melihat data harga beras dari januari - mei 2015 , penulis dapat mengolahnya untuk meramalkan harga beras di indonesia tahun berikutnya dari juni - desember 2015 dengan metode deret berkala.

1.2  TREND LINEAR
Dari data jumlah penduduk yang diperoleh, dapat ditentukan jumlah penduduk sebagai nilai variabel Y untuk menentukan deret berkala. Untuk mencari trend linear, penulis melakukan beberapa tahapan berikut :
1.     Menentukan nilai a dan b
Untuk menentukan nilai a dan b, nilai-nilai yang digunakan diperoleh dari tabel berikut :
4.2 Tabel untuk menentukan a dan b linear
BULAN
Y
X
XY
X2
JANUARI
40
-2
-80
4
FEBRUARI
41
-1
-41
1
MARET
35
0
0
0
APRIL
37
1
37
1
MEY
43
2
86
4
JUMLAH
196

2
10

Dari tabel diatas, dapat digunakan untuk menentukan nilai a dan b dengan persamaan sebagai berikut :
                        Maka trend linear untuk nilai a dan b adalah  a = 39,2 dan b = 0,2.
1.     Menentukan Y Linear
Dari tabel 4.2 dapat pula digunakan untuk menentukan Y linear. Adapun persamaan Y linear adalah sebagai berikut :
Y Linear    = a + bx
                  = 39,2 + 0,2 x (-2)
                  = 38,8      ( untuk bulan januari )
Sehingga dari persamaan tersebut, dapat diperoleh Y linear pada tabel berikut ini :
1.1  Tabel untuk menentukan Y Linear
BULAN
Y
X
XY
X2
Y Linier
JANUARI
40
-2
-80
4
38,8
FEBRUARI
41
-1
-41
1
39,0
MARET
35
0
0
0
39,2
APRIL
37
1
37
1
39,4
MEY
43
2
86
4
39,6
JUMLAH
196

2
10


2.     Menentukan Error Linear (e linear)
Untuk persamaan error linear adalah sebagai berikut :
E linear     =  ( Y – Y linear) 2
                                    = (4038,8) 2
= 1,44  ( untuk tahun 2010 )










Dari persamaan tersebut, dapat diperoleh hasil e linear pada tabel berikut ini :

1.2  Tabel untuk menentukan e Linear
BULAN
Y
Y Linier
e linier
JANUARI
40
38,8
1,44
FEBRUARI
41
39,0
4,00
MARET
35
39,2
17,64
APRIL
37
39,4
5,76
MEY
43
39,6
11,56
JUMLAH
196

40,40

4.3 TREND KUADRATIS
1.     Menentukan nilai a, b dan c
Untuk menentukan nilai a, b dan c, nilai-nilai yang digunakan diperoleh dari tabel berikut :

1.3  Tabel untuk menentukan a, b dan c  kuadratis
BULAN
Y
X
XY
X2
X2 Y
X2
JANUARI
40
-2
-80
4
160
16
FEBRUARI
41
-1
-41
1
41
1
MARET
35
0
0
0
0
0
APRIL
37
1
37
1
37
1
MEY
43
2
86
4
172
16
JUMLAH
196

2
10
410
34

Dari tabel diatas, dapat digunakan untuk menentukan nilai a, b dan c dengan persamaan sebagai berikut :
Maka trend linear untuk nilai a, b dan c adalah  a = 36,629 , b =  0,2 dan c =  1,286
1.     Menentukan Y Kuadratis
Dari tabel 4.5 dapat pula digunakan untuk menentukan Y kuadratis. Adapun persamaan Y kuadratis adalah sebagai berikut :
Y’ = a + bx + cx2
      = 36,629 + (0,2 x -2) + 1,286 x (-2) 2
      = 36,229 + 5,144
41,373   (untuk januari 2015)

Sehingga dari persamaan tersebut, dapat diperoleh Y kuadratis pada tabel berikut ini :



1.6  Tabel untuk menentukan Y Kuadratis
BULAN
Y
X
XY
X2
X2 Y
X2
y kuadratis
JANUARI
40
-2
-80
4
160
16
41,37
FEBRUARI
41
-1
-41
1
41
1
37,71
MARET
35
0
0
0
0
0
36,63
APRIL
37
1
37
1
37
1
38,11
MEY
43
2
86
4
172
16
42,17
JUMLAH
196

2
10
410
34



2.     Menentukan e kuadratis
Untuk persamaan error linear adalah sebagai berikut :
E kuadratis =  ( Y – Y kuadratis) 2
                                    = ( 40 –  41,37) 2
                                    = 1,88   ( untuk januari 2015 )
Dari persamaan tersebut, dapat diperoleh hasil e kuadratis pada tabel berikut ini:









1.1  Tabel untuk menentukan e Kuadratis
BULAN
Y
y kuadratis
e kuadratis
JANUARI
40
41,37
1,88
FEBRUARI
41
37,71
10,80
MARET
35
36,63
2,65
APRIL
37
38,11
1,24
MEY
43
42,17
0,69
JUMLAH
196

17,26


4.3TREND EKSPONENSIAL
1.     Menentukan a dan b
Untuk menentukan nilai a dan b, nilai-nilai yang digunakan diperoleh dari tabel berikut :
1.2  Tabel untuk menentukan a dan b eksponensial
BULAN
Y
X
XY
X2
X2 Y
X2
log Y
X.log Y
JANUARI
40
-2
-80
4
160
16
1,60
-3,20
FEBRUARI
41
-1
-41
1
41
1
1,61
-1,61
MARET
35
0
0
0
0
0
1,54
0,00
APRIL
37
1
37
1
37
1
1,57
1,57
MEY
43
2
86
4
172
16
1,63
3,27
JUMLAH
196

2
10
410
34
7,96
0,02

Dari tabel diatas, dapat digunakan untuk menentukan nilai a dan b dengan persamaan sebagai berikut :
2. Menentukan Y Eksponensial
Dari tabel 4.7 dapat pula digunakan untuk menentukan Y eksponensial. Adapun persamaan Y eksponensial adalah sebagai berikut :
Y’ = abx
= 39,095 x 1,004-2
= 38,784  (untuk januari 2015)
Sehingga dari persamaan tersebut, dapat diperoleh Y eksponensial pada tabel berikut ini :
4.8 Tabel untuk menentukan Y Eksponensial





3. Menentukan e eksponensial
Untuk persamaan error eksponensial adalah sebagai berikut :
E eksponensial =  ( Y – Y eksponensial) 2
= (40 –  38,77) 2
= 1,513  ( untuk januari 2015 )
Dari persamaan tersebut, dapat diperoleh hasil e Eksponensial pada tabel berikut ini :
4.9 Tabel untuk menentukan e Eksponensial


4.4 MEMILIH TREND TERBAIK
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat disajikan berupa grafik dari data jumlah penduduk yang sudah ada dengan menggunakan trend linear, trend kuadratis dan trend eksponensial seperti dibawah ini :


Berdasarkan  trend linear, trend kuadratis dan trend eksponensial maka dapat diperoleh hasil error dari ketiga trend seperti pada tabel berikut :

4.11 Tabel untuk memilih Trend Terbaik


Dari tabel diatas, dapat diperoleh jumlah error lebih sedikit terdapat pada e kuadratis dengan jumlah 17,26. Sehingga dapat diputuskan bahwa trend kuadratis adalah sebagai trend terbaik karena jumlah errornya lebih sedikit dibandingkan dengan trend yang lainnya.
Dengan demikian, persentase jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015 dapat diramalkan sebagai berikut :
4.12 Tabel untuk peramalan jumlah penduduk Tahun 2025

Jadi, jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015 diperkirakan sekitar juni : 49 ton, juli : 58 ton, agustus : 70 ton, september : 84 ton, oktober : 101 ton, november : 121 ton dan desember : 143 ton  yang diperoleh dari persamaan Y kuadratis berikut :
Y’ = a + bx + cx2
     = 36,629 + (0,2 x 3) + 1,286 x (3) 2
     = 37,229 + 11,574
     =  48,803
     = 48
Sehingga untuk perkembangan jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015 terus meningkat. Hal itu dapat dilihat seperti pada grafik berikut ini :



BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peramalan jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015 menggunakan deret berkala dengan menentukan trend linear, trend kuadratis dan trend eksponensial, maka dapat ditarik keseimpulan bahwa trend kuadratis adalah trend terbaik yang dapat digunakan untuk meramalkan jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015. Adapun jumlah penjualan beras dari bulan juni – desember 2015 diperkirakan ada sekitar juni : 49 ton, juli : 58 ton, agustus : 70 ton, september : 84 ton, oktober : 101 ton, november : 121 ton dan desember : 143 ton.

DAFTAR PUSTAKA
http://pujiatiutari19.blogspot.com/2011/05/analisa-deret-berkala-dengan-metode.html
http://muchamadansori.blogspot.com/2014/01/analisis-data-berkala.html
statprob2014.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar